Studi Eksperimental dan Teoritis Terpadu Kompleks Organotin(IV)-Hydrazone: Sintesis, Elucidasi Struktural, Wawasan Komputasi, dan Aktivitas Antimikroba
Abstrak
Dalam pencarian beberapa agen terapeutik baru terhadap infeksi mikroba, serangkaian kompleks diorganotin(IV) pentakoordinat [R2SnL1-2] disiapkan dengan mereaksikan 2-(4-kloro-2-metilfenoksi)asetohidrazida dan 3-etoksi/5-nitrosalisilaldehid dengan R2SnCl2 (R = Me, n-Bu, Et, Ph). Berbagai teknik spektral, termasuk NMR (1H, 13C, 119Sn), FT-IR, dan HRMS, mengonfirmasi geometri pentakoordinat kompleks, yang selanjutnya divalidasi oleh analisis difraksi sinar-X Kristal Tunggal (SC-XRD) dari kompleks 3 [Me2SnL1] yang menampilkan sistem kristal monoklinik dengan geometri piramida persegi yang terdeformasi di sekitar pusat logam timah, dengan dua gugus metil, atom Nazomethine, Ophenolic, dan Oenolic. Lebih jauh, studi antimikroba menunjukkan bahwa semua senyawa yang disintesis (1-10) menunjukkan aktivitas signifikan terhadap infeksi mikroba. Di antara senyawa-senyawa tersebut, kompleks 6 dan 10 menunjukkan kemanjuran tertinggi. Temuan-temuan tersebut menegaskan bahwa aktivitas biologis kompleks melampaui aktivitas biologis ligan (1, 2) itu sendiri, dengan kompleks 6 [Ph2SnL1] menunjukkan efisiensi tertinggi dalam mengendalikan infeksi mikroba dengan nilai MIC 0,0049 µmol/mL terhadap C. albicans dan E. coli dan sebanding dengan obat-obatan standar seperti Ciprofloxacin dan Fluconazole. Untuk memvalidasi potensi antimalaria yang ditingkatkan dari ligan 1 dan kompleks-kompleksnya (3-6), perhitungan teori fungsi densitas (DFT) dilakukan pada semua senyawa yang disintesis.