Profil Kimia dan Potensi Hepatoprotektif Ekstrak Kloroform-Metanol dari Salvia sclarea L.: Analisis GC-MS dan Studi In Vivo
ABSTRAK
Salvia sclarea L., yang umumnya dikenal sebagai clary sage, termasuk spesies Salvia yang paling populer. Secara tradisional, tanaman ini telah digunakan sebagai agen spasmolitik, antiseptik, dan antiradang. Banyak penelitian telah mengevaluasi efek antiradang, analgesik, antimikroba, dan sitotoksiknya. Hebatnya, belum ada penelitian yang menilai potensi aktivitas hepatoprotektifnya. Evaluasi aktivitas antioksidan in vitro dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri. Dampak ekstrak pada penanda biokimia cedera hati, aktivitas enzim antioksidan, dan morfologi hati dievaluasi pada tikus Swiss Albino dengan hepatotoksisitas yang diinduksi parasetamol (PCM). Analisis kromatografi gas–spektroskopi massa (GC–MS) dari ekstrak kloroform–metanol dari akar S. sclarea L. (SSR-CM) mengungkapkan adanya beberapa fitokimia, dengan ferruginol dan esternya menunjukkan waktu retensi tertinggi. SSR-CM menunjukkan efek antioksidan yang signifikan dan bergantung pada konsentrasi, meskipun lebih lemah daripada antioksidan standar. Pemberian oral pada 200 miligram (mg)/kg/hari menunjukkan penurunan signifikan pada peningkatan alanine transaminase, aspartate aminotransferase, alkaline phosphatase, dan kadar bilirubin total yang diinduksi PCM. Aktivitas katalase, superoxide dismutase, dan glutathione reductase yang meningkat diamati pada kelompok yang diobati dengan SSR-CM dan silymarin, bersama dengan bukti histopatologi berupa berkurangnya kerusakan hepatoseluler dibandingkan dengan kelompok yang hanya diberi PCM. Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa SSR-CM berpotensi sebagai agen hepatoprotektif alami dan menawarkan wawasan berharga tentang komposisi kimianya.
Abstrak Grafis