Hakikat Alam Bisa Jadi yang Paling Sederhana (2)−− Batasan Penghambatan Diri: Menjauhi Reaksi Fenton Ekstraseluler
Abstrak
Pembentukan batas, atau zona penghambatan, antara koloni tetangga merupakan fenomena yang lazim di alam, yang terjadi tidak hanya antara spesies yang berbeda tetapi juga dalam spesies yang sama atau bahkan dalam satu koloni. Makalah pertama dalam seri ini menyajikan kimia Fenton ekstraseluler sebagai mekanisme alternatif untuk produksi energi seluler. Secara khusus, metabolit aromatik polisiklik yang berasal dari PKS memulai dan memperkuat reaksi Fenton ekstraseluler yang kuat, sedangkan siderofor atau khelator besi yang berasal dari NRPS mendaur ulang besi dan melindungi inang dari efek yang berpotensi berbahaya dari reaksi ini. Temuan kami selanjutnya menunjukkan bahwa reaksi Fenton ekstraseluler sangat penting dalam pembentukan batas, baik di dalam maupun di antara galur dan spesies. Metabolit aromatik yang berasal dari PKS mendorong pembentukan batas penghambatan diri, sementara siderofor yang berasal dari NRPS terutama meringankan batas ini. Khususnya, perkembangan batas ini dapat dimodulasi dengan menyesuaikan komponen media, seperti protein dan pati, sehingga memengaruhi jalur metabolisme. Akibatnya, metodologi eksperimental harus didesain ulang tidak hanya untuk menilai sifat antibiotik suatu senyawa atau metabolit, tetapi juga untuk menyelidiki keterlibatannya dalam reaksi Fenton ekstraseluler dan mekanisme perlindungan diri, yang penting untuk memahami peran biologis alaminya.