Biomaterial dalam Penyakit Alzheimer: Perspektif Anti-Neuroinflamasi

Abstrak
Neuroinflamasi merupakan salah satu faktor kunci dalam perkembangan penyakit Alzheimer (AD). Aktivasi inflamasi yang berlebihan dan berkelanjutan memperburuk kerusakan saraf, yang menggarisbawahi perlunya terapi antiinflamasi yang terarah. Biomaterial, termasuk nanopartikel (NP), hidrogel, perancah implan, pelapis probe saraf, biomaterial yang dapat merakit sendiri, nanofiber, dan eksosom, menawarkan pendekatan baru untuk memodulasi neuroinflamasi dengan memungkinkan pengiriman agen terapeutik yang tepat dan terlokalisasi serta mendukung perbaikan jaringan. NP memungkinkan pengiriman obat yang terarah melintasi sawar darah-otak (BBB), sedangkan hidrogel dan perancah memberikan pelepasan obat yang berkelanjutan dan dukungan struktural untuk regenerasi saraf. Biomaterial yang baru muncul, seperti peptida yang dapat merakit sendiri, nanofiber, dan eksosom, telah semakin meningkatkan potensi terapeutik biomaterial. Meskipun hasil praklinisnya menjanjikan, penerapan terapi ini ke dalam pengaturan klinis masih menjadi tantangan, terutama dalam hal biokompatibilitas, penetrasi BBB yang stabil, dan respons adaptif terhadap peradangan. Tinjauan ini merangkum kemajuan terkini dalam terapi berbasis biomaterial untuk neuroinflamasi pada gangguan neurologis dan menyoroti peluang dan tantangan terkait.